Kemunculan pulau karang di Madura

Flexslider

» » Kemunculan pulau karang di Madura



Fenomena munculnya pulau baru di pantai Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura, pada pertengahan bulan Januari 2013, mengejutkan masyarakat sekitarnya.

Beberapa pendapat dari kalangan masyarakat awam mempercayai bahwa kejadian ini merupakan kejadian langka yang menyiratkan kepercayaan mistik karena hanya terjadi dalam satu malam saja. Pendapat lain dari beberapa ilmuwan (walaupun belum ditunjang data, fakta, alasan logis, ataupun hasil kajian saintifik), menduga-duga sebagai salah satu fenomena geologi yang dikait-kaitkan dengan geologi zona Rembang yang dikenal sebagai kawasan terangkat (continued uplift).


Ciri zona Rembang adalah bentuk pola struktur lipatan berarah barat-timur yang melampar dari Jawa Tengah bagian utara sampai ke Madura. Selain itu, muncul juga dugaan adanya kegiatan mud volkano yang aktif kembali atau fenomena gunung lumpur jika dikaitkan dengan dengan kejadian lahirnya gunung lumpur Sidoarjo, dan gunung lumpur di Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu yang kebetulan berada pada zona satuan tektonik geologi yang sama yaitu puncak struktur lipatan (antiklin).


Bentuk pulau baru ini memanjang berarah timur-barat, kecuali bagian ujung-ujung pulau berbentuk melengkung kearah selatan. Luas pulau baru ini dihitung dari data hasil pengukuran Global Positioning System (GPS) pada garis pantai baru adalah sekitar 5.800 m2 atau 0,58 hektar, panjang pulau 224 m, lebar rata-rata 25 m merupakan daratan baru yang terbentuk dari dari timbunan material rombakan koral dengan berbagai ukuran. Ketinggian punggung pulau ini sekitar 3,2 m di atas datum sebagai basemen pulau. Basemen pulau baru yang muncul ke permukaan laut pada saat surut merupakan rataan terumbu di bawah permukaan laut rata-rata berbentuk memanjang sekitar 400 m.

Pada material pembentuk pulau ini banyak ditemukan bongkahan terumbu koral mati (jenis Acropora) ukuran besar sampai diameter 1,3 m menyerupai bentuk jamur tetapi pada posisi yang terbalik, yaitu bagian akar dan batang berada di atas sengkan bagian mahkotanya berada di bawah, seolah-olah telah terdorong dan terangkut dari tempat asalnya (bukan bongkah insitu).

Share

You may also like

No comments

Leave a Reply

Feature